Redis Menjadi Open Source Lagi. Setelah setahun berada di bawah lisensi ganda – Redis Source Available License v2 (RSALv2) dan Server Side Public License v1 (SSPLv1) – Redis kini kembali sepenuhnya ke ranah open source. Versi terbaru, Redis 8, resmi diluncurkan dengan lisensi GNU Affero General Public License v3 (AGPLv3), sebuah langkah signifikan dalam lanskap perangkat lunak sumber terbuka.
Langkah ini datang di tengah meningkatnya perhatian terhadap Valkey, sebuah fork dari Redis yang didukung oleh sejumlah raksasa cloud seperti AWS, Google, dan Oracle. Sejak kemunculannya beberapa bulan terakhir, Valkey menarik cukup banyak minat dari komunitas open source, khususnya sebagai alternatif terhadap kebijakan lisensi Redis sebelumnya.
Perubahan Strategi Redis
Redis Ltd., perusahaan di balik Redis, sempat mengubah lisensi proyek ini pada tahun lalu dengan tujuan utama membatasi penyedia layanan cloud besar agar tidak secara bebas mengkomersialkan Redis sebagai layanan terkelola tanpa memberikan kontribusi balik. Dengan lisensi RSAL dan SSPL, penyedia seperti AWS dan Google tidak dapat menawarkan Redis sebagai layanan tanpa mematuhi batasan tertentu.
Namun, pendekatan ini juga menimbulkan reaksi. Komunitas open source merespons melalui proyek Valkey, yang mengusung semangat keterbukaan penuh. Melihat dinamika tersebut, Redis Ltd. kini memilih kembali ke jalur open source dengan mengadopsi lisensi AGPLv3 – lisensi yang tetap mempertahankan prinsip sumber terbuka, sekaligus memastikan bahwa pihak yang mendistribusikan Redis melalui layanan jaringan turut membagikan kode mereka.
Microsoft adalah salah satu perusahaan besar yang langsung mematuhi ketentuan ini dengan melisensikan Redis secara resmi.
Kembali Fokus ke Komunitas
CEO Redis, Rowan Trollope, menanggapi isu seputar kontribusi terhadap Redis dan Valkey. Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar pekerjaan pengembangan Redis berasal dari komunitas internal mereka, dengan menyebut bahwa 98% kontribusi berasal dari pihak yang telah lama aktif di dalam proyek Redis. Ia sempat menyinggung bahwa para kontributor utama Valkey adalah “kontributor pinggiran”, meski kemudian menarik pernyataan tersebut, menegaskan bahwa Redis tetap menghargai setiap upaya dari komunitas open source.
“Kami menghormati orang-orang itu. Kami senang mereka melakukan itu. Kami ingin mereka menjadi kontributor di Redis lagi,” ujar Trollope, menandakan keinginan untuk menyatukan kembali komunitas yang sempat terbelah.
Fitur Baru Redis 8
Redis 8 hadir membawa sejumlah peningkatan penting. Salah satu yang paling menonjol adalah kehadiran vector data type baru – sebuah fitur yang dikembangkan oleh Salvatore Sanfilippo, pencipta Redis, yang kini kembali terlibat dalam pengembangan proyek ini. Fitur ini membuka kemungkinan baru bagi Redis untuk menangani beban kerja machine learning dan AI.
Tak hanya itu, Redis 8 juga mengintegrasikan seluruh fitur Redis Stack ke dalam distribusi utamanya. Sebelumnya, Redis Stack tersedia secara terpisah dengan lisensi berbeda. Kini, fitur-fitur seperti dukungan untuk JSON, Time Series, dan data probabilistik menjadi bagian dari Redis secara default, mempermudah pengembang dalam mengakses fungsionalitas lanjutan tanpa perlu melakukan instalasi tambahan.
Penutup
Dengan lisensi AGPLv3, Redis menegaskan komitmennya terhadap prinsip keterbukaan, sekaligus menjaga keberlanjutan proyek di tengah kompetisi dan dinamika industri cloud. Kembalinya pengembang inti, integrasi Redis Stack, dan penambahan fitur baru menjadi sinyal bahwa Redis tidak hanya bertransformasi secara legal, tetapi juga teknologis.
Langkah ini membawa harapan baru bahwa Redis dapat kembali menjadi pusat gravitasi inovasi dalam ekosistem penyimpanan data berkecepatan tinggi.